Rabu, 21 Agustus 2013

INFO KAJIAN

Oleh : Ummu Adam

UST FIRANDA ANDIRJA, MA
(Mahasiswa doktoral universitas islam madinah,pengisi kajian di Masjid Nabawi Madinah KSA)

Hadirilah kajian berikut ini :

Hari/tgl : AHAD, 25 Agustus 2013
Pukul : 15.30 s.d Selesai.
Tema : Banyolan Syiah Rafhidah
Tempat : Masjid Manarul Amal (depan universitas mercubuana,meruya)
Info kajian: 081295101075 | 081281325675

Mohon disebarkan info kajian ini ..
Barangsiapa yang menunjuki kepada kebaikan maka dia mendapatkan pahala seperti pahala orang yang mengerjakannya. ” (HR. Muslim no. 1893)
جَزَاك اللّهُ خَيْرًا

(Sumber: http://m.salamdakwah.com/baca-forum/info-kajian-ahad--25-agustus-2013-di-meruya--jakarta-barat--ustadz-firanda--ma-.html )

Rihlah Hati

A : "aku sebel sama orang yang suka nyuruh aku pake jilbab, gak da kerjaan lain apa.."

B: "mungkin dia sekedar memberimu saran. Karena itu merupakan kewajibannya juga"

A: "aku gak butuh nasehatnya, aku tau agamaku, lagian tu orang mau ikut campur aja"

B: "jangan salah faham dulu, mungkin dia hanya mencoba berbuat baik sama kamu. itu tandanya dia sayang sama kamu"

A: "sayang..? gak campuri urusanku baru namanya sayang"

B: (senyum) memakai jilbab itukan satu hal yang wajib untuk dilakukan. wajib itu kalo gak di lakukan jadi dosa, dgn dia menyuruhmu memakai jilbab, itu artinya dia gak mau kalo kamu dapet dosa"
A: "siapa yg bilang kalo pake jilbab itu wajib..?"

B: "Allah, di Al Qur'an kan ada"

A: "Yaa iya sih.. Tapi itukan bukan dosa besar. menolong orang, shalat dan puasa itu lebih penting"

B: "emang pake jilbab gak penting..? lagian lucu lagi.. kamu sholat karena ta'at tapi gak mau ta'at untuk berhijab"

A: "bener juga sih. tp apa yang kamu pakai itu gak penting. yang penting itu punya hati yang baik"

B: "apa yg kamu pakai ga penting..? trus buat apa kamu menghabiskan waktu satu jam untuk berdandan..?"

A: "maksudnya..?"

B: "kamu menghabiskan uang untuk make up, dan menghabiskan waktu untuk menata rambutmu. jadi, 'penampilan itu penting' ya kan..?

A: "bukan.. yang aku maksud, jilbab itu bukan hal yg penting dlm agama"

B: "kalo ga penting, kenapa di Al Qur'an ada..?"

A: "ia, tapi kita kan gak bisa mengikuti semua hal yang ada di Al Qur'an. Kamu gak paham. kalo pake hijab. siapa yang mau menikah dgn aku..?

B: "Oh, jadi orang yang pake Hijab gak bakalan nikah gitu?"

A: "ya gak gitu juga. Ok, gimana kalau aku menikah dan suami aku gak suka? trus nyuruh aku melepaskannya..?"

B: "gimana kalau suami kamu nyuruh kamu melakukan perampokan..? Kamu mau..?"

A: "itu gak nyambung. Perampokan itu kejahatan"

B: "lah... emangnya gak mematuhi Penciptamu bukan kejahatan?"

A: "udahlah, ngapain siy selembar kain aja di permasalahkan..?"

B: (senyum) Hijab itu bukan cuma selembar kain. Ini tentang kepatuhan kpd Allah Ta'ala. hijab itu selain bagian dari syari'at, tp jg sbg bukti keberanian, bukti keimanan dan identitas perempuan. Beda dengan rok mini dan celana ketat, itu untuk apa?"

A: "itu namanya Fashion. aku tu mau bebas"

B: "Fashion yang didesain dan dipromosikan oleh kebanyakan perusahaan, dan kamu pikir dapat membuat kamu bebas? yang diekspos perempuan dan menggunakan perempuan sebagai komoditas"

A: (diam)

B: "perusahaan atau iklan yg kamu bilang fashion itu sebenarnya telah memaksamu untuk memakai apa yang mereka mau untuk kamu pakai, apa itu yang di namakan bebas..?"

A: "sudahlah, berenti ngurusin aku. aku gak mau pake jilbab. titik..!! gak cocok dgn jaman sekarang, lagian aku tu masih muda belum pantes pake jilbab"

B: "Astaghfirullah, baiklah, ya udah. nanti kamu katakan itu kepada Allah ya ketika kamu ditanya di hari pembalasan..!!

A: (diam)

____________

Mungkin pendapat2mu mampu membungkam pikiranmu. dan kamu senang dgn keputusan akhirmu untuk tidak berhijab dgn alasan hijab sudah tidak sesuai dgn jaman dan alasan2 lainnya.
Tapi bisakah di hari kelak nanti kamu mengatakan alasan2 itu kepada Allah..?

Mungkinkah Allah akan memerima alasan2 kamu itu..?

Dan mungkin kamu lupa, bahwa kematian bisa datang kapan saja

(Kutipan akun facebook : Abu Nida pada Rabu 21 Agustus 2013)

Selasa, 20 Agustus 2013

Doa Kala Sedih Tak Menentu.. (Galau)

Hidup manusia adakalanya dalam kebahagian dan ada kalanya di rundung sedih dan duka karena suatu masalah yang menimpa hatínya sehingga terluka, ..
Janganlah anda larut dalam kedukaan dan kesedihan lantunkanlah doa yang telah diajarkan oleh Rasulullah berikut ini ...semoga Allah menghapuskan kesedihan kita dan mengantikannya dengan kebahagian , menganti duka dengan ketenangan dan cinta ..
اللَّهُمَّ إِنِّي عَبْدُكَ وَابْنُ عَبْدِكَ وَابْنُ أَمَتِكَ نَاصِيَتِي بِيَدِكَ مَاضٍ فِيَّ حُكْمُكَ عَدْلٌ فِيَّ قَضَاؤُكَ أَسْأَلُكَ بِكُلِّ اسْمٍ هُوَ لَكَ سَمَّيْتَ بِهِ نَفْسَكَ أَوْ أَنْزَلْتَهُ فِي كِتَابِكَ أَوْ عَلَّمْتَهُ أَحَدًا مِنْ خَلْقِكَ أَوْ اسْتَأْثَرْتَ بِهِ فِي عِلْمِ الْغَيْبِ عِنْدَكَ أَنْ تَجْعَلَ القُرْآنَ رَبِيعَ قَلْبِي وَنُورَ صَدْرِي وَجِلَاءَ حُزْنِي وَذَهَابَ هَمِّي
Artinya: "Ya Allah, sesungguhnya aku adalah hamba-Mu, anak hamba laki-laki-Mu, dan anak hamba perempuan-Mu. Ubun-ubunku berada di tangan-Mu. Hukum-Mu berlaku pada diriku. Ketetapan-Mu adil atas diriku. Aku memohon kepada-Mu dengan segala nama yang menjadi milik-Mu, yang Engkau namakan diri-Mu dengannya, atau Engkau turunkan dalam Kitab-Mu, atau yang Engkau ajarkan kepada seorang dari makhluk-Mu, atau yang Engkau rahasiakan dalam ilmu ghaib yang ada di sisi-Mu, agar Engkau jadikan Al-Qur'an sebagai penyejuk hatiku, cahaya bagi dadaku dan pelipur kesedihanku serta pelenyap bagi kegelisahanku.
Doa di atas di nukilkanp dari hadits dari Abdullah bin Mas'ud radliyallah 'anhu, Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda, "Tidaklah seseorang tertimpa kegundahan dan kesedihan lalu berdoa (dengan doa di atas) . . . melainkan Allah akan menghilangkan kesedihan dan kegelisahannya serta menggantikannya dengan kegembiraan.Ibnu Mas'ud berkata, "Ada yang bertanya, 'Ya Rasulallah, bolehkah kita mempelajarinya?' Beliau menjawab, 'Ya, sudah sepatutnya orang yang mendengarnya untuk mempelajarinya'." {HR. Ahmad dalam Musnadnya I/391, 452, Al-Hakim dalam Mustadraknya I/509, Ibnu Abi Syaibah dalam Mushannafnya VII/47, Ibnu Hibban dalam Shahihnya no. 2372, Al-Thabrani dalam Al-Mu'jam Al-Kabir no. 10198 –dari Maktabah Syamilah}
Semoga dapat bermanfaat...
(Kutipan akun facebook : Naashir As-Sunnah
21 Agustus 2013