Selasa, 25 November 2014

Hukum Menggambar Dalam Islam (part I)

Hukum Menggambar Dalam Islam
[Hadits-hadits tentang masalah menggambardalam Islam telah kami bawakan sebagiannya di sini, silakan dibaca terlebih dahulu. Dan karena banyaknya pembagian yang akan kami sebutkan nantinya, maka butuh kami ingatkan kepada pembacasekalian agar memperhatikan betul setiap bagian dan harus pandai memisahkan antara pembagian yang satu denganyang lainnya agar tidak timbul kesalahpahaman dalam memahami apa yang kami tulis]

Sebelum kita mulai pembahasan mengenai hukum gambar bernyawa, maka terlebih dahulu kita harus mengetahui sebab diharamkannya gambar bernyawa dalam syariat Islam. Maka kami katakan:

Ada dua perkara yang menjadi sebab diharamkannya gambar bernyawa:

1. Karena dia disembah selain Allah.
Ini berdasarkanhadits Aisyah radhiallahu anha dia berkata: Rasulullahshallallahu alaihi wasallam bersabda tentang gambar-gambar yang ada di gereja Habasyah:
ﺇِﻥَّ ﺃُﻭﻟَﺌِﻚَ ﺇِﺫَﺍ ﻛَﺎﻥَ ﻓِﻴﻬِﻢْ ﺍﻟﺮَّﺟُﻞُ ﺍﻟﺼَّﺎﻟِﺢُ ﻓَﻤَﺎﺕَ ﺑَﻨَﻮْﺍ ﻋَﻠَﻰ ﻗَﺒْﺮِﻩِ ﻣَﺴْﺠِﺪًﺍ ﻭَﺻَﻮَّﺭُﻭﺍ ﻓِﻴﻪِ ﺗِﻠﻚَ ﺍﻟﺼُّﻮَﺭَ ﻓَﺄُﻭﻟَﺌِﻚَ ﺷِﺮَﺍﺭُ ﺍﻟْﺨَﻠْﻖِ ﻋِﻨْﺪَ ﺍﻟﻠَّﻪِ ﻳَﻮْﻡَ ﺍﻟْﻘِﻴَﺎﻣَﺔِ
“Mereka (ahli kitab), jika ada seorang yang saleh di antara mereka meninggal, mereka membangunmasjid di atas kuburnya dan mereka menggambargambar-gambar itu padanya. Merekalah makhluk yang paling jelek di sisi Allah padahari kiamat.” (HR. Al-Bukhari no. 427 dan Muslim no. 528)
Juga berdasarkan hadits Abdullah bin Mas’ud radhiallahu anhu dari Nabi shallallahu alaihi wasallam bahwa beliau bersabda:
ﺇِﻥَّ ﺃَﺷَﺪَّ ﺍﻟﻨَّﺎﺱِ ﻋَﺬَﺍﺑًﺎ ﻋِﻨْﺪَ ﺍﻟﻠَّﻪِ ﻳَﻮْﻡَ ﺍﻟْﻘِﻴَﺎﻣَﺔِ ﺍﻟْﻤُﺼَﻮِّﺭُﻭﻥَ
“Sesungguhnya manusia yang paling keras siksaannya di sisi Allah pada hari kiamat adalah para penggambar.” (HR. Al-Bukhari no. 5950 dan Muslim no. 2109)
Dan sudah menjadi kesepakatan para ulama bahwa dosa yang siksaannya paling besar adalah kesyirikan.
Al-Khaththabi berkata, “Tidaklah hukuman bagi (pembuat)gambar (bernyawa) itu sangat besar kecuali karena dia disembah selain Allah, dan juga karena melihatnya bisa menimbulkan fitnah, dan membuat sebagian jiwa cendrungkepadanya.” Al-Fath (10/471)

2. Dia diagungkan dan dimuliakan baik dengan dipasang atau digantung, karena mengagungkangambar merupakan sarana kepada kesyirikan.
Asy-Syaikh IbnuAl-Utsaimin berkata dalam Al-Qaul Al-Mufid (3/213), “Alasan disebutkannya kuburan bersamadengan gambar adalah karena keduanya bisa menjadi sarana menuju kesyirikan. Karenaasal kesyirikan padakaum Nuh adalah tatkala mereka menggambargambar orang-orang saleh, dan setelah berlalu masa yang lama merekapun menyembahnya.”
Dalam fatwa Al-Lajnah Ad-Daimah (1/455) disebutkan, “Karena gambar bisa menjadi sarana menuju kesyirikan, seperti padagambarpara pembesar dan orang-orang saleh. Atau bisa juga menjadi sarana terbukanya pintu-pintu fitnah, seperti padagambar-gambar wanita cantik, pemain film lelaki dan wanita, dan wanita-wanita yang berpakaian tapi telanjang.”

Tambahan:
Sebagian ulama menambahkan illat (sebab) pengharaman yang lain yaitu
karena gambar bernyawa menyerupai makhluk ciptaan Allah. Mereka berdalil dengan hadits Aisyah:
ﺇِﻥَّ ﻣِﻦْ ﺃَﺷَﺪِّ ﺍﻟﻨَّﺎﺱِ ﻋَﺬَﺍﺑًﺎ ﻳَﻮْﻡَ ﺍﻟْﻘِﻴَﺎﻣَﺔِ ﺍﻟَّﺬِﻳﻦَ ﻳُﺸَﺒِّﻬُﻮﻥَ ﺑِﺨَﻠْﻖِ ﺍﻟﻠَّﻪِ
“Sesungguhnya manusia yang paling berat siksaannya padahari kiamat adalah mereka yang menyerupakan makhluk Allah.” (HR. Al-Bukhari no. 5954 dan Muslim no. 5525 dan ini adalah lafazhnya)

Hanya saja sebagian ulamalainnya menolak illat ini dengan beberapa alasan:
1. Makhluk-makhluk Allah sangat banyak, seandainya sebab larangan menggambaradalah karena menyerupai ciptaan Allah, maka keharusannya dilarang juga untuk menggambar matahari, langit, pegunungan,dan seterusnya, karena mereka semua ini adalah makhluk Allah. Padahal para ulama telah sepakat akan bolehnya menggambargambar-gambar di atas.
2. Dalil-dalil telah menetapkan dikecualikannya mainan anak-anak dari larangan gambarbernyawa, dan tidak diragukan bahwa mainan anak-anak juga mempunyai kemiripan dengan makhluk ciptaan Allah. Tapi bersamaan denganitu Nabi shallallahu alaihi wasallam mengizinkan Aisyah untuk bermain boneka.
3. Dalil-dalil juga mengecualikan bolehnya menggunakangambar-gambar bernyawa jika dia tidak dipasang atau digantung atau dengan kata lain dia direndahkan dan dihinakan. Ini berdasarkan hadits Aisyah yang akan datang, dimana Nabi shallallahu alaihi wasallam mengizinkan Aisyah membuat bantal dari kain yang bergambar, padahal gambar tersebut menyerupai ciptaan Allah.
4. Ketiga alasan di atas menghantarkankita kepada alasan yang keempat yaitu tidak mungkinnya kita memahami hadits Aisyah di atas dengan pemahamanbahwa alasan diharamkannya gambar hanya karena dia menyerupai ciptaan Allah semata. Akan tetapi kita harus memahaminya dengan makna ‘penyerupaan’ yang lebih khusus, yaitu menyerupakan Allah dengan makhluk yang dia gambar tersebut. Ini bisa kita lihat dari kalimat: ﻳُﺸَﺒِّﻬُﻮﻥَ ﺑِﺨَﻠْﻖِ ﺍﻟﻠَّﻪِ Hal itu karena orang-orang Arab tidak pernah mengikutkan huruf ‘ba’ padamaf’ulun bihi (objek). Akan tetapi mereka hanya menggunakansusunan kalimat seperti ini jika padakalimat tersebut terdapat maf’ulun bih baik disebutkan seperti padakalimat: ﻛﺴﺮْﺕُ ﺑﺎﻟﺰﺟﺎﺟﺔِ ﺭﺃﺳَﻪ. (aku memecahkan kepalanya dengan kaca) maupun jika dia dihilangkan seperti padahadits Aisyah di atas: ﻳُﺸَﺒِّﻬُﻮﻥَ ﺑِﺨَﻠْﻖِ ﺍﻟﻠَّﻪِ , dimana kalimat lengkapnya (taqdirnya) -wallahu a’lam- adalah: ﺍﻟﺬﻳﻦ ﻳﺸﺒﻬﻮﻥ ﺍﻟﻠﻪ ﺑﺨﻠﻖ ﺍﻟﻠﻪ (mereka yang menyerupakan Allah dengan makhluk Allah) yakni dia juga menyerahkan ibadah kepada gambar tersebut sebagaimanadia beribadah kepada Allah, atau dengankata lain dia berbuatkesyirikan kepada Allah bersamagambar-gambar tersebut.

Makna inilah yang ditunjukkan dalam hadits-hadits ada seperti hadits Ibnu Mas’ud yang tersebut padai llat pertamadi atas, dimana penggambar disifati sebagai manusia yang paling keras siksaannya. Dan sudah dimaklumi bahwa manusia yang paling keras siksaannya adalah kaum kafir dan orang-orang musyrik.
Juga hadits Aisyah radhiallahu anha dia berkata: Rasulullahshallallahu alaihi wasallam bersabda tentang gambar-gambar yang ada di gereja Habasyah:
ﺇِﻥَّ ﺃُﻭﻟَﺌِﻚَ ﺇِﺫَﺍ ﻛَﺎﻥَ ﻓِﻴﻬِﻢْ ﺍﻟﺮَّﺟُﻞُ ﺍﻟﺼَّﺎﻟِﺢُ ﻓَﻤَﺎﺕَ ﺑَﻨَﻮْﺍ ﻋَﻠَﻰ ﻗَﺒْﺮِﻩِ ﻣَﺴْﺠِﺪًﺍ ﻭَﺻَﻮَّﺭُﻭﺍ ﻓِﻴﻪِ ﺗِﻠﻚَ ﺍﻟﺼُّﻮَﺭَ ﻓَﺄُﻭﻟَﺌِﻚَ ﺷِﺮَﺍﺭُ ﺍﻟْﺨَﻠْﻖِ ﻋِﻨْﺪَ ﺍﻟﻠَّﻪِ ﻳَﻮْﻡَ ﺍﻟْﻘِﻴَﺎﻣَﺔِ
“Mereka (ahli kitab), jika ada seorang yang saleh di antara mereka meninggal, mereka membangunmasjid di atas kuburnya dan mereka menggambargambar-gambar itu padanya. Merekalah makhluk yang paling jelek di sisi Allah padahari kiamat.” (HR. Al-Bukhari no. 427 dan Muslim no. 528)
Dan tentunya manusia yang paling jelek adalah orang-orang kafir dan musyrik.
Juga hadits Abu Hurairah radhiallahu anhu dia berkata: Saya mendengar Nabi shallallahu alaihi wasallam bersabda:
ﻗَﺎﻝَ ﺍﻟﻠَّﻪُ ﻋَﺰَّ ﻭَﺟَﻞَّ ﻭَﻣَﻦْ ﺃَﻇْﻠَﻢُ ﻣِﻤَّﻦْ ﺫَﻫَﺐَ ﻳَﺨْﻠُﻖُ ﻛَﺨَﻠْﻘِﻲ ﻓَﻠْﻴَﺨْﻠُﻘُﻮﺍ ﺑَﻌُﻮﺿَﺔً ﺃَﻭْ ﻟِﻴَﺨْﻠُﻘُﻮﺍ ﺫَﺭَّﺓً
“Allah Azza wa Jalla berfirman, “Siapakah yang lebih zhalim daripada orang yang berkehendak mencipta seperti ciptaan-Ku. Kenapamereka tidak menciptakan lalat atau kenapa mereka tidak menciptakan semut kecil (jika mereka memang mampu)?!” (HR. Al-Bukhari no. 5953, Muslim no. 2111, Ahmad, dan ini adalah lafazhnya)
Maksud hendak mencipta seperti ciptaan-Ku adalah: Bermaksud menandingisifat penciptaan Allah, dan ini jelas merupakankesyirikan dalam rububiah, karenanya dia dikatakan sebagai makhluk yang paling zhalim karena kesyirikan adalah kezhaliman yang paling besar. Adapunbermaksud menyerupai makhluk tanpa bermaksud menyerupai sifat penciptaan, maka hal itu tidak termasuk dalam hadits ini.

Kesimpulannya: Illat (sebab) diharamkannya gambar hanya terbatas padadua perkara yang disebutkan pertama. Adapunkarena menyerupai ciptaan Allah, maka tidak ada dalil tegas yang menunjukkandia merupakan sebab terlarangnya menggambar, wallahu a’lam.
Setelah kita memahami sebab dilarangnya menggambar, maka berikut kami bawakansecara ringkas hukum menggambardalamIslam, maka kami katakan:


Gambar terbagi menjadi 2:
bersambung...

Video Motivasi

Bincang Santai: Sukses Menjalani Kehidupan - Ustadz Abu Sumayyah Beni Sarbeni, Lc.






Video ini disponsori oleh Zahir Accounting - Software Akuntansi Berbahasa Indonesia Terbaik, Klik http://www.zahiraccounting.com

Klik: Sukses Menjalani Kehidupan

Tetap Berusaha Keras! Tetap Lempeng Jaya! 

Kamis, 21 Agustus 2014

Insya Allah bermanfaat, kajian di Masjid Istiqlal

Hadirilah tabligh akbar bersama Ulama Ahlussunnah dari Saudi Arabia…

Fadhilatusy Syaikh Prof.Dr. Abdurrazzaq Bin Abdil Muhsin Al Badr hafizhahumallah
(Guru Besar Bidang Aqidah Universitas Islam Madinah dan Pengajar Tetap Masjid Nabawi Kota Madinah KSA)

Tema
Pesona Surga
Penerjemah
Al Ustadz Firanda Andirja, Lc., MA.

Tempat
Masjid Istiqlal, Jakarta Pusat
Waktu
Ahad , 5 Dzulqo’dah 1435 H / 31 Agustus 2014
– In Syaa Allah
Pukul 09.00 – menjelang dzuhur

Kontak Informasi
(021) 8233661

Penyelenggara
Radio Rodja 756 AM | RodjaTV
Dibukan untuk Umum bagi Muslimin dan Muslimah
Nb: Tema kajian ini diambil dari bab terakhir kitab Riyadhus Shalihin yang disampaikan oleh pemateri Syarahnya secara rutin di Radio
Rodja/RodjaTV setiap Ahad dan Senin sore.

Rabu, 20 Agustus 2014

5 Tips Membaca Cepat

Meningkatnya pengetahuan adalah dengan banyak membaca. Membaca di sini baik dalam ilmu dunia maupun ilmu agama. Dengan mengefisienkan waktu, bahan bacaan yang begitu banyak bisa dibaca dengan cepat dalam waktu singkat. Tips membaca cepat inilah yang bisa ditempuh.
 
 1- Percepat: 
Bagian yang sudah dipahami bisa dipercepat. Bahkan bagian yang terasa tidak penting bisa dilompati.
2- Perlambat: 
Bagian yang sulit dipahami diperlambat guna memahami istilah baru dan sulit.
3- Tidak bersuara: 
Tidak perlu mengeluarkan suara saat membaca karena seperti itu membuat proses membaca memakan waktu lebih lama.
4- Tidak bergerak: 
Tidak banyak bergerak saat membaca akan membuat proses membaca lebih cepat dan tidak jadi membuang-buang waktu.
5- Merasa diri tidak tahu: 
Ketika membaca buku atau kitab janganlah berpikir bahwa kita sudah tahu isi buku tersebut karena hal itu akan membuat kita tidak ingin tahu lebih banyak atau tidak ingin menambah ilmu. Jadinya kurang semangat untuk mengulas isi buku.
 
Semua hal di atas semakin mudah dilakukan jika kita senantiasa meminta tolong pada Allah dan selalu memohon pada-Nya ilmu yang bermanfaat. Di antara do’a yang bisa dipanjatkan adalah do’a memohon kemudahan berikut ini,
ﺍﻟﻠَّﻬُﻢَّ ﻻَ ﺳَﻬْﻞَ ﺇِﻻَّ ﻣَﺎ ﺟَﻌَﻠْﺘَﻪُ ﺳَﻬْﻼً ﻭَﺃَﻧْﺖَ ﺗَﺠْﻌَﻞُ ﺍﻟﺤَﺰْﻥَ ﺇِﺫَﺍ ﺷِﺌْﺖَ ﺳَﻬْﻼً
“Allahumma laa sahla illa maa ja’altahu sahlaa, wa anta taj’alul hazna idza syi’ta sahlaa” [artinya: Ya
Allah, tidak ada kemudahan kecuali yang Engkau buat mudah. Dan engkau menjadikan kesedihan (kesulitan), jika Engkau kehendaki pasti akan menjadi mudah]. 
[1]Diolah dari:
http://edukasi.kompas.com/read/2012/07/02/08331927/Tips.Membaca.Cepat

Riyadh-KSA, 25 Shafar 1434 H
Artikel RemajaIslam.com

Minggu, 10 Agustus 2014

ust. Firanda di IPDN Cilandak



Watch "Pesan bagi Pemuda Islam, Ust Firanda Andirja, MA …" on YouTube

Pesan bagi Pemuda Islam, Ust Firanda Andirja, MA …: http://youtu.be/R_fWfRcLA2A

Jumat, 18 Juli 2014

Sumber almanhaj.or.id

I'tikaaf

I'tikaaf berarti: "Tekun dalam melakukan sesuatu. Karena itu, orang yang tinggal di masjid dan melakukan ibadah disana, disebut mu'takif atau 'aakif". Sedangkan arti i'tikaaf menurut istilah syara' ialah: "Seseorang tinggal/menetap di masjid dengan tujuan mendekatkan diri kepada Allah dengan sifat/ ciri tertentu" Para ulama sepakat bahwa i'tikaaf disyari'atkan dalam agama Islam pada bulan Ramadhan dan bulan-bulan lainnya dan i'tikaaf yang paling utama adalah pada sepuluh malam terakhir dari bulan Ramadhan. Hal tersebut karena Nabi Shallallahu alaihi wa sallam selalu mengerjakannya, sebagaimana disebutkan dalam beberapa hadits: "Dari 'Aisyah Radhiyallahu 'anha, istri Nabi Shallallahu alaihi wa sallam, ia berkata: Adalah Nabi Shallallahu alaihi wa sallam biasa beri'tikaaf pada sepuluh hari terakhir dari bulan Ramadhan, sampai beliau wafat, kemudian istri-istri beliau melaksanakan i'tikaaf sepeninggalnya"

Jumat, 20 Juni 2014

Tabligh Akbar supported by Praja IPDN

Bismillahirrahmanirrahim.

Kami mengundang seluruh kaum muslimin/ muslimah untuk menghadiri
Acara : Tabligh Akbar 
Hari / Tanggal : Senin, 23 Juni 2014
Pukul : 15.30 (Ba'da Ashar)
Tempat : Masjid At Ta'lim, Institut Pemerintahan Dalam Negeri (IPDN) Kampus Cilandak,\
Jl. Ampera Raya, Kelurahan Cilandak Timur, Kecamatan, Jakarta Selatan
Pemateri : Ustadz Fuad Mubarok, Lc. 




Rute Ke Kampus IPDN

Naik kereta jurusan Bogor. Turun di Stasiun Pasar Minggu, Naik Angkot 036 Arah Jagakarsa turun di depan Kampus IPDN, Jalan Ampera Raya
Naik Busway Jurusan Dukuh Atas- Ragunan, Turun di Halte Pejaten, Naik Angkot 036 Arah Jagakarsa turun di depan Kampus IPDN, Jalan Ampera Raya 
Naik 605A dari Blok M turun di depan Kampus IPDN
Dari Lebak Bulus atau Kampung Rambutan, turun di Perempatan Trakindo, Cilandak, Naik Angkot 036 Arah Pasar Minggu turun di depan Kampus IPDN, Jalan Ampera Raya 

Sabtu, 05 April 2014

Semoga Allah menetapkan hati kita dalam Diin Islam

MURTAD KARENA CINTA
Murtad karena cinta, ku dengar kisah itu terulang lagi di negeriku, kali ini menimpa seorang artis -semoga Allah mengembalikannya pada fitrah Islam-. Namun hal itu tidak membuatku heran, karena dulu ada insan yang jauh lebih sholeh darinya juga murtad karena cinta.
Dalam kitab “At-Tadzkirah”, Imam Qurthubi menceritakan kisah tentang yang murtad karena cinta.
Beliau mengatakan: Dulu di Mesir ada seorang hamba yang mengabdikan dirinya untuk mengumandangkan adzan, raut wajahnya selalu memancarkan cahaya ketaatan. Suatu hari seperti biasanya ia menaiki menara untuk mengumandangkan adzan. Kebetulan tepat di bawah menara tersebut terdapat rumah seorang Nashrani dzimmi. Ia pun melihat ke rumah tersebut, tanpa sengaja ia melihat puteri pemilik rumah tersebut. Ia terpesona kepadanya, iapun mengurunkan niatnya untuk mengumandangkan adzan. Tanpa piker panjang la turun menemui wanita tersebut dan masuk ke rumahnya.
Wanita itu bertanya kepadanya: “Ada urusan apa engkau ke sini, apa yang kau inginkan.?”.
Ia menjawab: “Aku menginginkanmu”. Wanita itu bertanya lagi: “Untuk apa?”.
Ia menjawab: “Engkau telah merampas hatiku dan segenap jiwaku”.
Wanita itu berkata: “Aku tidak ingin memenuhi keinginginanmu itu ditas sebuah keraguan (tanpa status)”.
Ia menjawab: “Aku ingin menikahimu”.
Wanita itu menjawab: “Bagaimana mungkin, kamu seorang muslim sedangkan aku seorang Nashrani. Ayahku pasti tidak akan mau menikahkanku denganmu”.
Ia pun berkata: “Aku akan masuk agama Nashrani”.
Wanita itu berkata: “Jika engkau melakukan hal itu, maka aku siap menikah denganmu”.
Maka kemudian ia pun memeluk agama Nashrani dan menikah dengan wanita itu dan tinggal bersama mereka di rumah itu.
Di pertengahan hari, ia naik ke atas atap rumah itu, lalu terjatuh dan meninggal. Akhirny ia meninggal tidak dalam keadaan muslim, tidak juga ia dapat tinggal bersama wanita tersebut untuk sesaat.
Kisah diatas menegesakan pada kita untuk tidak mudah tertipu dengan pemaknaan semu soal cinta, kecantikan, atau pemaknaan lain tentang ikatan kasih yang keliru hingga melampaui batas-batas yang telah di atur dalam agama kita yang mulia.
Kisah itu juga seperti mengajari kita untuk tidak bangga dengan amal-amal yang sudah kita lakukan. Kita tidak tau dengan apa Allah akan menutup cerita tentang kita. Iya, itu karena hati manusia berada diantara dua jemari Allah. Dia membolak-balikannya dengan kehendak-Nya. Di dalam sujudnya Rasulullah shallahu alaihi wasallam selalu berdo'a "
"يا مقلِّب القلوب ثَبِّت قلبي على دينك "
"Wahai Dzat yang membolak-balikkan hati, Tetapkanlah hatiku diatas agama-Mu"
Kita perlu menjadikan do'a tersebut bagian dari munajat kita pada Allah. Apalagi dizaman fitnah saat ini, semua berubah dengan cepat. Sebagaimana tergambar dalam hadits Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam, “Bersegeralah beramal sebelum datangnya rangkaian fitnah seperti sepenggalan malam yang gelap gulita, seorang laki-laki di waktu pagi mukmin dan di waktu sore telah kafir, dan di waktu sore beriman dan pagi menjadi kafir, ia menjual agamanya dengan kesenangan dunia.” (HR. Ahmad No. 8493)
Sungguh benar apa yang diberitakan Rasulullah -shallahu alaihi wasallam-, hari ini dengan mudah kita melihat orang-orang yang di pagi harinya masih beriman, namun karena kepentingan duniawi dan kenikmatan sesaat, tiba-tiba di waktu sore ia telah menjadi kafir. Demikian pula ada diantara mereka yang di sore harinya masih beriman, namun entah apa yang terjadi di malam hari, hingga tiba-tiba kita mendapatinya telah menjadi kafir dipagi hari. Semoga Allah mengarunikan pada kita Khusnul Khtimah.
Ya Allah.. Tetapkn hati kami dalam Imam.
Oleh: Ustadz Aan Chandra Thalib




via status: 
Muslim.Or.Id

Jumat, 28 Maret 2014

Istighfar Yuk

# Istighfar Adalah Sebuah Kenyamanan #
Istighfar adalah sebuah kenyamanan yang tak bisa ditandingi. Istighfar adalah sebab yang paling kuat untuk mendapatkan kebahagiaan dan sebuah harta yang sangat berharga di dunia.
“Mohon ampunlah kepada Rabb kalian, kemudian bertaubatlah kepadaNya, dia kan memberikan kepadamu kenikmatan yang terus menerus” (Hud: 3)
@almohisni Syaikh Muhammad bin Sulaiman al Muhaisini, Imam Masjid al Rajhi, Mekkah. Situs beliau almohisni.com
http://twitulama.com/post/80864888103/istighfar-adalah-sebuah-kenyamanan-yang-tak-bis

Kamis, 27 Maret 2014

# Membaca Surat Al Kahfi Setiap Jum'at #


Kenapa kita membaca surat al Kahfi setiap Jumat? Agar tergambar pada hatimu 4 kisah mengenai ujian yang banyak menimpa manusia saat ini:

(1) ujian karena agama (pada kisah pemuda ashabul kahfi –pent), 
(2) ujian karena harta (pada kisah pemilik kebun –pent),
(3) ujian karena ilmu (pada kisah nabi Musa dan Khidr –pent), 
(4) ujian karena kedudukan (pada kisah Dzulqarnain –pent). 

Dan jalan keluar dari keempat ujian tersebut adalah: Keimanan pada hari kiamat.

@ibrahim_aldwish - Dr Ibrahim ad Duwaisy, Dosen sunnah nabawiyyah di Universitas Qashim, Kepala Pusat Studi Kemasyarakatan. 110

(Nahimunkar.com)

Senin, 10 Maret 2014

beberapa Nasehat ulama

# Hakikat Nikmat #
Abu Hazim berkata, “Setiap nikmat yang tidak digunakan untuk mendekatkan diri pada Allah, maka pada hakikatnya adalah musibah”

@dr_alshoreka - Dr. Abdullah Al Syurikah, Imam dan Khatib Masjid Ad Duwailah, Kuwait. 99
http://twitulama.com/post/31394215841/abu-hazim-berkata-setiap-nikmat-yang-tidak

# Lain Dulu Lain Sekarang #
Sikap terhormat yang kini hilang. Ibnul Mubarok berkata, “dahulu apabila ada seseorang yan melihat sesuatu yang dibenci dari saudaranya, dia kan memerintahkan untuk segera ditutupi aib tersebut. Adapun sekarang, apabila seseorang melihat sesuatu yang dibenci dari saudaranya, dia bakal marah-marah dan membongkar aib saudaranya”.

@almohisni Syaikh Muhammad bin Sulaiman al Muhaisini, Imam Masjid al Rajhi, Mekkah. Situs beliau almohisni.com
http://twitulama.com/post/79039538834/sikap-terhormat-yang-kini-hilang-ibnul-mubarok

# Jangan Berbuat Bid'ah #

Hati-hati kalian dari berbuat bid’ah. Suhail at Tasturi mengatakan, “Tidaklah seseorang berbuat sesuatu dalam ilmu ini kecuali dia pasti ditanya pada hari kiamat, jika itu sesuai dengan sunnah, dia kan selamat, kalau tidak, maka dia tak selamat” (Fathul Bari 13/290)

@dralanbary - Dr Khalid al Anbari Dosen Politik Islam King Saud University, Arab Saudi
http://twitulama.com/post/79003542324/hati-hati-kalian-dari-berbuat-bidah-suhail-at

# Jaga Niat Ketika Berbicara #

Seorang Alim sepatutnya untuk berbicara dengan niat dan maksud yang baik. Apabila dia mulai merasa takjub dengan ucapannya, hendaknya dia diam. Ketika dia mulai merasa takjub dengan diamnya, hendaknya dia berbicara. Jangan sampai dia berhenti menginstropeksi jiwanya, karena nafsu itu senantiasa mencintai pujian dan ketenaran.

@khaled_alsabt - Syaikh Dr. Khalid bin Utsman As Sabt, doktor dalam bidang ‘Ulumul Qur’an, dosen di Universitas Damam Jurusan Pendidikan Fakultas Studi Islam, Saudi Arabia
http://twitulama.com/post/78898388246/seorang-alim-sepatutnya-untuk-berbicara-dengan

Senin, 06 Januari 2014

Berkunjung Ke IPDN Dapat Ilmu Agama


Bismillahirrahmanirrahim.

Kami mengundang seluruh kaum muslimin/ muslimah untuk menghadiri
Acara : Tabligh Akbar
Hari / Tanggal : Jumat, 10 Januari 2014
Pukul : 19.30 (Ba'da Isya)
Tempat : Masjid At Ta'lim, Institut Pemerintahan Dalam Negeri (IPDN) Kampus Cilandak,\
Jl. Ampera Raya, Kelurahan Cilandak Timur, Jakarta Selatan
Tema : Pesan Bagi Pemuda Islam
Pemateri : Ustadz Firanda Andirja, Lc, MA (Alumni S1 Fakultas Hadits Universitas Islam Madinah, Alumni S2 Fakultas Dakwah Jurusan Aqidah Universitas Islam Madinah, Mahasiswa S3 Fakultas Dakwah Jurusan Aqidah Universitas Islam Madinah, pengajar di Masjidil Haram Saudi Arabia, penulis buku-buku Islami)