Sabtu, 23 November 2013

Info Kajian


Islam hanya mengajarkan kebaikan

Islam Kok Kumuh?

Mungkin itu ucapan yang kadang terucap dari lisan sebagian ummat Islam. Atau ada pula yang berkata : islam kok malas, atau islam kok menipu ..... dst.

Sobat ketahuilah bahwa ucapan di atas pastilah tidak tepat karena Islam tidak pernah mengajarkan ummatnya untuk hidup kumuh, malas, menipu atau tindakan menyimpang lainnya.

Islam hanya mengajarkan kebaikan, dan jalan hidup yang paling bagus lagi lurus sehingga pasti akan berakhir di pintu surga Allah.
إِنَّ هَٰذَا الْقُرْآنَ يَهْدِي لِلَّتِي هِيَ أَقْوَمُ وَيُبَشِّرُ الْمُؤْمِنِينَ الَّذِينَ يَعْمَلُونَ الصَّالِحَاتِ أَنَّ لَهُمْ أَجْرًا كَبِيرًا
Sejatinya Al Qur'an ini menunjukkan kepada jalan yang paling lurus dan membawa kabar gembira bagi orang orang yang beriman lagi beramal shaleh bahwa mereka pastilah mendapatkan pahala yang besar. ( Al Isra' 9)

Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda:
أكمل المؤمنين إيمانا، أحسنهم خلقا
Orang beriman yang paling sempurna imannya ialah orang yang paling baik akhlaqnya. ( Ahmad dan lainnya)

Adapun ummat Islam, maka dari mereka ada yang kumuh, malas, bodoh, kaku, kejam dan lainnya. Namun tentu itu semua tidak mewakili islam, itu adalah penyimpangan mereka semua dari syariat Islam. Bahkan bisa jadi kita, saya atau anda adalah salah satu oknum muslim yang melakukan sebagian dari perilaku menyimpang di atas.

Andai kita semua menjalankan islam seutuhnya niscaya semua itu tida terjadi, simaklah firman Allah berikut:
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا ادْخُلُوا فِي السِّلْمِ كَافَّةً وَلَا تَتَّبِعُوا خُطُوَاتِ الشَّيْطَانِ إِنَّهُ لَكُمْ عَدُوٌّ مُّبِينٌ
Wahai orang orang yang beriman masuklah kalian semua kedalam islam secara menyeluruh, dan janganlah kalian mengikuti langkah langkah setan, sejatinya setan itu adalah musuh kalian yang nyata. ( al Baqarah 208)
via status:
 Dr Muhammad Arifin Badri

Senin, 18 November 2013

Khutbah Iblis Yang Sangat Menyentuh Hati

# KHUTBAH IBLIS YANG SANGAT MENYENTUH HATI… #

Iblis berkhutbah…??, benar…ia berkhutbah…bahkan khutbah yang paling menyentuh hati…tidak ada khutbah yang menyentuh hati sebagaimana khutbah Iblis ini.

Al-Hasan Al-Bashri rahimahullah berkata :

إِذَا كَانَ يَوْمُ الْقِيَامَةِ ، قَامَ إِبْلِيْسُ خَطِيْبًا عَلَى مِنْبَرٍ مِنْ نَارٍ ، فَقَالَ: إِنَّ اللهَ وَعَدَكُمْ وَعْدَ الْحَقِّ وَوَعَدْتُكُمْ فَأَخْلَفْتُكُمْ

"Tatkala hari kiamat Iblis berdiri di atas sebuah mimbar dari api lalu berkhutbah seraya berkata, "Sesungguhnya Allah telah menjanjikan kepadamu janji yang benar, dan akupun telah menjanjikan kepadamu tetapi aku menyalahinya…" (Tafsiir At-Thobari 16/563)

Al-Haafizh Ibnu Katsiir rahimahullah berkata :
يُخْبِرُ تَعَالَى عَمَّا خَطَبَ بِهِ إِبْلِيْسُ أَتْبَاعَهُ، بَعْدَمَا قَضَى اللهُ بَيْنَ عِبَادَهُ، فَأدخل المؤمنين الجنات، وأسكن الكافرين الدركات، فقام فيهم إبليس -لعنه الله -حينئذ خطيبا ليزيدهم حزنا إلى حزنهم (4) وغَبنا إلى غبْنهم، وحسرة إلى حسرتهم
"Allah mengabarkan tentang khutbah yang disampaikan oleh Iblis kepada para pengikutnya, yaitu setelah Allah memutuskan/menghisab para hambaNya, lalu Allah memasukan kaum mukminin ke surga, dan Allah menempatkan orang-orang kafir ke dalam neraka jahannam. Maka Iblispun tatkala itu berdiri dan berkhutbah kepada para pengikutnya agar semakin menambah kesedihan di atas kesedihan mereka, kerugian di atas kerugian, serta penyesalan di atas penyesalan…." (Tafsiir Al-Qur'an Al-'Adziim 4/489)

Khutbah tersebut disampaikan oleh Iblis kepada para pengikutnya pada saat yang sangat menegangkan…tatkala mereka pertama kali dimasukkan ke dalam neraka jahannam…tatkala mereka telah melihat api yang menyala-nyala yang siap membakar mereka…!!!

Khutbah tersebut…

Benar-benar masuk ke dalam hati para pengikut Iblis…,

Khutbah yang mengalirkan air mata mereka…

khutbah yang benar-benar telah menyadarkan mereka akan kesalahan-kesalahan mereka…

Khutbah yang menyadarkan mereka bahwasanya selama ini mereka hanya terpedaya oleh sang pemimpin…sang khotiib…Iblis la’natullah 'alaihi

Allah menyebutkan khutbah Iblis yang sangat menyentuh tersebut:
وَقَالَ الشَّيْطَانُ لَمَّا قُضِيَ الأمْرُ إِنَّ اللَّهَ وَعَدَكُمْ وَعْدَ الْحَقِّ وَوَعَدْتُكُمْ فَأَخْلَفْتُكُمْ وَمَا كَانَ لِي عَلَيْكُمْ مِنْ سُلْطَانٍ إِلا أَنْ دَعَوْتُكُمْ فَاسْتَجَبْتُمْ لِي فَلا تَلُومُونِي وَلُومُوا أَنْفُسَكُمْ مَا أَنَا بِمُصْرِخِكُمْ وَمَا أَنْتُمْ بِمُصْرِخِيَّ إِنِّي كَفَرْتُ بِمَا أَشْرَكْتُمُونِي مِنْ قَبْلُ إِنَّ الظَّالِمِينَ لَهُمْ عَذَابٌ أَلِيمٌ (٢٢)وَأُدْخِلَ الَّذِينَ آمَنُوا وَعَمِلُوا الصَّالِحَاتِ جَنَّاتٍ تَجْرِي مِنْ تَحْتِهَا الأنْهَارُ خَالِدِينَ فِيهَا بِإِذْنِ رَبِّهِمْ (٢٣)
"Dan berkatalah syaitan tatkala perkara (hisab) telah diselesaikan: "Sesungguhnya Allah telah menjanjikan kepada kalian janji yang benar, dan akupun telah menjanjikan kepada kalian tetapi aku menyalahinya. sekali-kali tidak ada kekuasaan bagiku terhadap kalian, melainkan (sekedar) aku menyeru kalian lalu kalian mematuhi seruanku, oleh sebab itu janganlah kalian mencerca aku akan tetapi cercalah diri kalian sendiri. Aku sekali-kali tidak dapat menolong kalian dan kalian pun sekali-kali tidak dapat menolongku. Sesungguhnya aku tidak membenarkan perbuatan kalian yang mempersekutukan aku (dengan Allah) sejak dahulu". Sesungguhnya orang-orang yang zalim itu mendapat siksaan yang pedih".

Dan dimasukkanlah orang-orang yang beriman dan beramal saleh ke dalam surga yang mengalir di bawahnya sungai-sungai, mereka kekal di dalamnya dengan seizin Tuhan mereka" (QS Ibrahim : 22-23)

Demikianlah khutbah Iblis tersebut….setelah ia menggoda manusia…setelah menipu mereka…setelah menjerumuskan mereka dalam neraka…setelah tercapai cita-citanya…lalu…
Iapun berlepas diri dari para pengikutnya. Ia sama sekali tidak mau bertanggung jawab atas godaan-godaannya…
Bahkan ia sama sekali tidak mau disalahkan dan dicela…akan tetapi ia menyuruh mereka (para pengikutnya) untuk mencela diri mereka sendiri…
Bahkan ia mengaku sejak dulu kufur/ingkar terhadap kesyirikan yang dilakukan oleh pengikutnya…

Yang lebih menjadikan para pengikutnya tersentuh, Iblis menutup khutbahnya dengan menyatakan bahwa "Sesungguhnya orang-orang zalim mendapatkan siksaan yang pedih"…lalu Iblis menyebutkan tentang kenikmatan penduduk surga, yaitu orang-orang yang tidak mau menjadi pengikut Iblis…!!!

Sungguh kehinaan dan kesedihan yang tidak bisa terbayangkan dalam hati para penghuni neraka tatkala mendengar khutbah dari sang pemimpin…

Semoga Allah menjaga kita dari rayuan Iblis…jangan sampai kita termasuk dari orang-orang yang tersentuh karena kutbah Iblis ini….orang-orang yang tatkala di dunia tidak tersentuh oleh nasehat-nasehat, tidak tergerak hati mereka tatkala mendengar pengajian-pengajian dan khutbah-khutbah…hati mereka hanyalah tergerak dan tersentuh tatkala mendengar khutbah Iblis….wal'iyaadzu billah.

By: Ust. Abu Abdilmuhsin Firanda Andirja
 
via: muslim.or.id

Minggu, 17 November 2013

Jika Dikatakan Padamu...

:: Wahai orang-orang yang beriman ::

Ibnu Mas’ud radhiyallahu anhu berkata: “Jika engkau mendengar Allah berfirman: 'Wahai orang-orang yang beriman', maka pasang pendengaran baik-baik karena padanya (pasti terdapat) kebaikan yang diperintahkan atau keburukan yang akan dilarang” [Riwayat Ibnu Abi Hatim dalam Tafsirnya dan Abu Nu’aim dalam Hilyatul Awliyaa’]

Setiap perintah dalam al-Quran pasti mengandung kebaikan, kemaslahatan, keberuntungan, manfaat, keindahan, keberkahan. Sedangkan setiap larangan dalam al-Quran pasti mengandung kerugian, kebinasaan, kehancuran, keburukan [disarikan dari Tafsir Ibnu Katsir (1/200)].
dari status Fb Abo Mohammed

Kamis, 14 November 2013

Kenangan Masa Kecil Yang Sering Terlupakan

# KENANGAN MASA KECIL YANG SERING TERLUPAKAN #

Ibumu (yang selama sembilan bulan) mengandungmu dalam keadaan lemah, dan semakin bertambah kelemahannya, dengan kesakitan yang selalu dialaminya, semakin engkau tumbuh maka semakin terasa berat yang dirasakannya dan semakin lemah tubuhnya.

Kemudian tatkala akan melahirkanmu ia mempertaruhkan nyawanya dengan sakit yang luar biasa, ia melihat kematian dihadapannya namun ia tetap tegar demi engkau. Tatkala engkau lahir dan berada di sisinya maka hilanglah semua rasa sakit itu, ia memandangmu dengan penuh kasih sayang, ia meletakkan segala harapannya kepadamu.

Kemudian ia bersegera sibuk mengurusmu siang dan malam dengan sebaik-baiknya dipangkuannya, makananmu adalah susunya, rumahmu adalah pangkuannya, kendaraanmu adalah kedua tangannya. Ia rela untuk lapar demi mengenyangkanmu, ia rela untuk tidak tidur demi menidurkanmu, ia mendahulukan kesenanganmu di atas kesenangannya. Ia sangat sayang kepadamu, sangat mengasihimu.

Engkau menganggapnya adalah segalanya jika ia berada di sisimu, jika ia tidak berada di sisimu maka hanya ialah yang engkau panggil-panggil namanya, engkau tidak akan tenang dan berhenti dari tangismu hingga engkau melihatnya, jika mendapati hal yang tidak engkau sukai maka engkau segera melaporkan kepadanya dan meminta pertolongannya, engkau menganggap seluruh kebaikan berada padanya, dan engkau menyangka jika ia telah memelukmu di dadanya atau jika engkau tahu bahwa ia sedang mengawasimu maka tidak akan ada kejelekan yang bisa menimpamu.

Hatinya selalu sibuk memikirkanmu, ia menjadikan Robb-mu sebagai penjagamu dan pemeliharamu, ia merasakan bahwasanya engkau adalah belahan jiwanya, oleh karena itu seluruh harapannya ia letakkan kepadamu dan kehidupannya adalah demi keberhasilanmu.

Adapun ayahmu… ia bekerja dan berusaha dengan susah payah karenamu, ia mencegahmu dari kesulitan hidup sebisa mungkin, berulang-ulang ia pergi jauh demi menafkahimu, ia keluar di pagi hari dan kembali di petang hari demi engkau.

Demikianlah kedua orangtuamu menghadapi keletihan dan susah payah demi engkau, namun kecintaan mereka kepadamu telah tertanam di dalam hati mereka, mereka berusaha semampu mereka sekuat mereka untuk membahagiakanmu, engkaulah penyejuk mata mereka, engkaulah buah hati mereka, engkaulah harapan masa depan mereka. Mereka tidak tanggung-tanggung mengeluarkan uang yang telah susah payah mereka dapatkan untuk mengobatimu jika engkau sakit, dan mereka rela mengeluarkan harta mereka jika engkau yang meminta demi untuk menyenangkanmu, engkau hidup dan tumbuh di bawah naungan mereka dan bimbingan mereka.

(Nasehat Syaikh Abdul Muhsin Al-Qosim, dari khutbah jum'at yang disampaikan oleh beliau di Mesjid Nabawi)

By: Ust. Firanda
via status: Muslim.or.id

Lima Ekor Kambing dari Jedah

# Lima Ekor Kambing dari Jedah #

Banyak orang bijak yang bertutur bahwa diantara kunci-kunci kesuksesan dalam hidup seseorang adalah dengan berbakti kepada kedua orang tua.
Penulis pernah bertamu ke rumah teman di pinggiran kota Jeddah. Ada tetangganya datang bertamu, usianya sekitar 60 tahun. Dia bekerja sebagai karyawan di kantor seorang syaikh di kota Jeddah. Dia bercerita bahwa majikannya itu seorang yang kaya raya, sangat sibuk sekali dengan aktivitas dakwah, amal sosial dan bisnisnya. Beliau sangat dicintai oleh keluarganya dan masyarakat serta disegani oleh pemerintah.

Suatu hari Ayah Syaikh yang tinggal di wilayah Al Qassem berjarak sekitar 1000 km dari Jeddah, ia telp ke anaknya dan minta dibelikan lima ekor kambing dari Jeddah dan dikirim ke Al Qassem. Syaikh menjawab, "Siap, insya Allah segera akan saya belikan lima ekor kambing dari Jeddah dan akan saya kirim ke Al Qassem".

Karyawan Syaikh yang usianya lebih tua dari majikannya rupanya mendengarkan pembicaraan Syaikh dengan ayahnya. Karyawan itu berkata kepada Syaikh, "Kalau saya tidak salah dengar, Ayah Anda minta dibelikan lima ekor kambing dari Jeddah?". Syaikh menjawab, "Ya benar". Karyawan itu mengatakan, "Rupanya ini ujian untuk Anda wahai Syaikh, sesungguhnya kambing dari Al Qassem dagingnya jauh lebih lezat dibandingkan kambing dari Jeddah. Sebenarnya Anda bisa menawarkan untuk kirim uang saja lalu saudaramu di Al Qassem yang membeli kambing dari sana".

Syaikh tidak menerima usulnya dan tetap akan membelikan lima ekor kambing dari Jeddah untuk Ayahnya. Mungkin jawaban Syaikh kepada karyawannya, "Tiap orang punya selera yang berbeda, bisa saja Ayah bosan dengan kambing dari Al Qassem dan ingin variasi memakan kambing dari Jeddah. Bisa jadi Ayah ingin menguji loyalitas Anaknya sejauh mana dia memperhatikan Ayahnya. Yang jelas saya ingin menggembirakan Ayah saya dengan memenuhi permintaannya selama itu bukan maksiat dan dosa".

Setelah Syaikh membeli lima ekor kambing, segera Syaikh menyiapkan mobil dan mengajak anaknya yang berusia 18 tahun untuk menemani Ayahnya mengantarkan kambing-kambing ke rumah Kakeknya dengan jarak tempuh pulang pergi dua ribu (2000) km !!!

Tetangga teman saya menceritakan, "Saya berusaha mencegah Syaikh mengantarkan sendiri kambing-kambing itu. Saya berkata, "Wahai Syaikh, Anda adalah orang yang sangat sibuk sekali dengan masalah Ummat dan banyak pekerjaan yang mesti Anda selesaikan di Jeddah, mengapa tidak Anda suruh supir yang berangkat?". Syaikh menjawab, "Tidak! Saya butuh doa dan ridha Ayah. Ridha Allah terdapat pada ridha orang tua. Saya ingin menjadi Anak yang berbakti kepada orang tua".

Syaikh berangkat bersama anaknya mengantarkan lima ekor kambing ke rumah Ayahnya. Sesampainya disana, Syaikh serahkan kambing-kambing tersebut, mencium Ayahnya, duduk bercengkerama, makan bersama Ayah dan keluarganya, tidak lama Syaikh pamit kembali pulang ke Jeddah menempuh perjalanan panjang yang melelahkan untuk mendapatkan ridha dan doa Ayahnya. Masya Allah !!!

Bagaimana dengan kita ? Terkadang orang tua kita meminta kita menebus obat dan menyuruh agar tidak membeli obat dari Apotek yang dekat rumah tapi meminta agar kita menebus obat di Apotek lain yang jaraknya lebih jauh dari rumah kita. Taruhlah 10 km perbedaan jarak antara Apotek pertama dengan kedua, atau anggap saja 30 km! Orang tua punya pertimbangan bahwa Apotek dekat rumah kurang baik, bisa jadi menjual obat tiruan. Sedangkan kita sebagai anak yakin bahwa apotek pertama menjual obat Asli dan sama mutunya dengan Apotek kedua. Seringkali kita memaksakan pendapat kita dengan membeli obat di Apotek terdekat karena ingin praktis menghemat waktu meskipun beresiko membuat orang tua kita kecewa.

Ada seorang Ayah menyuruh anaknya pergi ke suatu kantor untuk menyelesaikan urusan Ayah jam 7 pagi. Si Anak menjawab, "Bagaimana kalau saya berangkat 45 menit lagi? Karena kantor tersebut baru buka jam 8 pagi?" Perjalanan menuju kantor tersebut kurang lebih lima belas menit. Ayah bersikeras bahwa kantor buka jam 7 pagi, jadi anaknya harus berangkat sekarang juga yaitu jam 7 pagi. Akhirnya si anak menurut dan berangkat, sesampainya di sana kurang lebih jam 07.10 kantor masih tutup, terpampang dalam pengumuman bahwa kantor dibuka jam 08.00. Si anak pulang dulu untuk menyelsaikan beberapa urusan lainnya dan ketika sampai di rumah menjelaskan kepada ayahnya bahwa kantor masih tutup dan baru buka jam 08.00, insya Allah jam 07.45 saya akan berangkat lagi ke kantor tersebut. Si anak tidak mengeluh dan tidak menampakkan kekecewaannya dan tidak ingin ayahnya malu kepadanya. Ayahnya hanya menjawab, "Ya sudah, jam 8 nanti kamu ke sana lagi !"

Betapapun besar pengorbanan yang dirasakan anak untuk orang tuanya tidaklah sebanding dengan pengorbanan orang tua untuk anaknya. Semoga Allah menjadikan kita sebagai anak-anak yang berbakti kepada kedua orang tua dan menjadikan anak-anak kita sebagai anak-anak shalih dan shalihah yang berbakti kepada kita selaku orang tua mereka, amin.

(Sumber: Buku Saku "Rumahku Surgaku" Oleh: Fariq Gasim Anuz
Penerbit: Daun Publishing)
via status muslim.or.id